Alun-Alun sebagai Sarana Berkumpul Rakyat: Belajar dari Purbalingga
Saturday, May 05, 2007
Belakangan ini saya cukup sering bolik-balik Jakarta - Purbalingga dikarenakan suatu pekerjaan. Selama di Purbalingga, ada hal menarik yang sempat mencuri perhatian saya. Yaitu pak Bupati Purbalingga membuat kebijakan untuk memanfaatkan keberadaan Alun-Alun yang berada di tengah-tengah kota sebagai sarana untuk aktivitas masyarakat.
Aktivitas tersebut dimulai sejak sabtu malam hingga minggu pagi. Sabtu malam biasanya diisi dengan berbagai acara hiburan, mulai dari musik, wayang, hingga tabligh akbar. Paginya mulai sehabis subuh, dipakai untuk olahraga. Untuk itu pihak pemkab menyediakan berbagai sarana, antara lain ring basket, net sepak takraw, instruktur senam aerobik.
Praktis dengan acara-acara itu rakyat menyambut dengan antusias. Ada yang memang berniiat untuk mengikuti acara-acara tersebut, ataupun hanya sekedar nongkrong sambil bersantai bersama teman atau keluarga.
Dampak yang saya rasakan dengan kebijakan tersebut adalah rakyat menjadi senang. Karena memang pada dasarnya manusia senang dengan hiburan dan senang untuk bisa berkumpul. Sehingga bupati pun makin populer dan dicintai warganya. Satu terobosan kebijakan yang sangat bagus dan tanpa harus menghabiskan anggaran yang besar !
Berikut beberapa contoh suasana di sekitar alun-alun yang sempat saya rekam:
Para remaja asyik main basket
0 comments: to “ Alun-Alun sebagai Sarana Berkumpul Rakyat: Belajar dari Purbalingga ”
Post a Comment